bukan, bukan karena Sapardi Djoko Damono aku mencintaimu
tapi, karena liukan mesra sang kata
terpikir dan terucap laksana peluru yang menderu
aku mencintaimu
yang terkubur
yang terkubur
yang perlahan berdiri
ya, aku ingin memeluk kekagumanku padamu
ya, aku ingin memeluk kekagumanku padamu
pada jumputan kata
pada makna yg tersirat
pada keindahan... nada
padamu puisi
padamu puisi
untukmu puisi
*status fb semalam ^^
Lama juga gue ninggalin dunia perpuisian *halah! Dunia dimana gue bisa berekspresi lebih *halah! :D
Kira2 tahun 2010 gue berhenti nge-puisi. Kenapa? Gak jelas juga sih alasannya. Hihihi. Gue lebih tertarik pada fiksi, tepatnya bikin cerita. Yahh, gue kan gak bisa kalo dua2nya, kudu milih salah satu. :D
Kalo menurut gue, nulis itu bener2 panggilan hati. Kalo hati udah gak srekk duluan, nulis jadi ogah. Apalagi puisi yg sejatinya harus menyiratkan makna disetiap torehan kata2nya. Hihihi...
Jadi, kenapa gue tertarik lagi sama puisi? Penyebab utamanya adalah karena panggilan hati *halah! :D Ada someone yg mancing panggilan tersebut. Dia masukin gue ke dunia perpuisian dia. Gue sangat menikmati. Entah kenapa, yg dulunya gue ogah baca puisi (karena males mikir maknanya), sekarang dengan gampangnya bisa tersedot masuk ke dunia itu. :D
Gue ngrasa, dengan puisi gue lebih gampang berekspresi, lebih nyeni dan keliatan beda dibanding dengan mengungkapkan dengan kalimat langsung ato pernyataan. Hihihi. Gue lebih tertantang bikin pola2 kata, dengan liukannya yg tak biasa, penuh makna yg tersirat, ehm, dan keindahan nadanya. :D Ada kenikmatan sendiri bagi gue. :D
Ya, ya, ya, gue tau puisi gue tak se-awesome punya Sapardi Djoko Damono, W.S. Rendra, Chairil Anwar, Kahlil Gibran, dsb. Tapi, justru merekalah yg jadi inspirasi gue. Paling sering sih gue ngutip punyanya SDD. Kayak yg dibawah ini:
kita berdua saja, duduk
*status fb semalam ^^
Lama juga gue ninggalin dunia perpuisian *halah! Dunia dimana gue bisa berekspresi lebih *halah! :D
Kira2 tahun 2010 gue berhenti nge-puisi. Kenapa? Gak jelas juga sih alasannya. Hihihi. Gue lebih tertarik pada fiksi, tepatnya bikin cerita. Yahh, gue kan gak bisa kalo dua2nya, kudu milih salah satu. :D
Kalo menurut gue, nulis itu bener2 panggilan hati. Kalo hati udah gak srekk duluan, nulis jadi ogah. Apalagi puisi yg sejatinya harus menyiratkan makna disetiap torehan kata2nya. Hihihi...
Jadi, kenapa gue tertarik lagi sama puisi? Penyebab utamanya adalah karena panggilan hati *halah! :D Ada someone yg mancing panggilan tersebut. Dia masukin gue ke dunia perpuisian dia. Gue sangat menikmati. Entah kenapa, yg dulunya gue ogah baca puisi (karena males mikir maknanya), sekarang dengan gampangnya bisa tersedot masuk ke dunia itu. :D
Gue ngrasa, dengan puisi gue lebih gampang berekspresi, lebih nyeni dan keliatan beda dibanding dengan mengungkapkan dengan kalimat langsung ato pernyataan. Hihihi. Gue lebih tertantang bikin pola2 kata, dengan liukannya yg tak biasa, penuh makna yg tersirat, ehm, dan keindahan nadanya. :D Ada kenikmatan sendiri bagi gue. :D
Ya, ya, ya, gue tau puisi gue tak se-awesome punya Sapardi Djoko Damono, W.S. Rendra, Chairil Anwar, Kahlil Gibran, dsb. Tapi, justru merekalah yg jadi inspirasi gue. Paling sering sih gue ngutip punyanya SDD. Kayak yg dibawah ini:
kita berdua saja, duduk
aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput
kau entah memesan apa
kau entah memesan apa
aku memesan batu di tengah sungai terjal yang deras
kau entah memesan apa
kau entah memesan apa
tapi kita berdua saja, duduk
aku memesan rasa sakit yang tak putus dan nyaring lengkingnya
aku memesan rasa sakit yang tak putus dan nyaring lengkingnya
memesan rasa lapar yang asing itu
Gak tau yg ini judulnya apa, masalahnya gue juga ngutip di status orang kog. Hihihi... :P
Ada beberapa kebiasaan gue kalo bikin puisi; sering lupa ngasih judul, tiap baris jumlah kata gak pernah sama (kalo panjang panjang banget, kalo pendek pendek banget), pasti ada pengulangan kata, kebanyakan tentang kegalauan sih :P, tergantung mood, dsb. :D
Uke, intinya, gue tertarik lagi sama puisi. Gue mencintai puisi lagi. Gue CLBK alias balikan lagi sama puisi. :D
So, selamat berkarya lagi... :D
Gak tau yg ini judulnya apa, masalahnya gue juga ngutip di status orang kog. Hihihi... :P
Ada beberapa kebiasaan gue kalo bikin puisi; sering lupa ngasih judul, tiap baris jumlah kata gak pernah sama (kalo panjang panjang banget, kalo pendek pendek banget), pasti ada pengulangan kata, kebanyakan tentang kegalauan sih :P, tergantung mood, dsb. :D
Uke, intinya, gue tertarik lagi sama puisi. Gue mencintai puisi lagi. Gue CLBK alias balikan lagi sama puisi. :D
So, selamat berkarya lagi... :D
No comments:
Post a Comment
Ehm, komentarnya yg bijak yaa.. ^_^