SD, tahun 1999. "Belum Mengenal"
Sekolah mereka bersebelahan. Satu halaman. Satu nama jalan, hanya beda nomor yg selisih satu angka. Satu tingkat yang sama. Sama-sama memanggul tas berat setiap hari. Pulang dengan jalan kaki.
Tak ada yang istimewa, karena mereka belum saling kenal. Sama sekali belum kenal. Tak ada yang tau nama masing-masing, alamat rumah, bahkan apa hobi mereka apa.
Kadang, setiap jumat pagi mereka olahraga bersama, berdesakan di kantin milik SD Prisa yang jajanannya lebih lengkap, berjalan beriringan sewaktu pulang sekolah. Namun sekali lagi, mereka belumlah saling kenal.
SMP, tahun 2002. "Hanya Berpapasan dan Saling Lirik"
Sekolah mereka tak bersebelahan lagi, tak satu halaman, dan tak satu jalan lagi. Namun mereka masih satu tingkatan yang sama, lebih dari yang lalu. Masih memanggul tas berat dan berjalan kaki tiap hari.
Anehnya, tiap pulang sekolah mereka saling berpapasan kembali dan saling lirik. Mata mereka seakan bertanya-tanya, "Hey, aku pernah melihatmu. Dimana?" Namun pertanyaan itu mereka telan lagi. Tak ada keberanian untuk mencari jawabannya.
"Haduhh, siapa sih? Beneran dehh kayaknya pernah liat. Aaaaarrggh... lupa gue!" batin Prisa penasaran. Matanya terus memandang Priska dari kejauhan.
Priska tak sepikiran denga Prisa, "Ok, gue gak kenal. Gak perlu diingat!" kemudian berjalan lagi dan mengabaikan pandangan Prisa.
Begitu seterusnya, selama mereka SMP. Sekolah Prisa yang berada di arah utara sedangkan rumahnya di selatan. Berkebalikan dengan Priska, sekolahnya di selatan tapi arah rumahnya di utara. Mereka selalu berpapasan di jalan menanjak dekat SD mereka dulu yang bersebelahan satu halaman.
SMA, tahun 2003, kelas 1. "Bertemu dan Berjalan Berdua, Membuka Kotak Memori."
Hiruk pikuk jadi siswi SMA. Setelah MOS usai dan KBM berjalan biasa. Seminggu kemudian, Prisa melihat sosok yang tak asing. Benar-benar tak asing dan Prisa hapal cara sosok itu berjalan. Memanggul tas berat seperti dirinya. Kali ini searah.
Ada rasa malu bercampur malas untuk menyapanya. Ada rasa takut salah kira dan salah bicara. Prisa mengurungkan niatnya. Dia memilih berjalan di belakang sosok itu. Pelan dan hati-hati.
Esoknya, pulang sekolah. Ia bertemu lagi dengan sosok yang sama. Kali ini ia tak mau penasaran lagi, tak mau dirisaukan lagi. Ia menarik napas panjang dan berhenti berjalan. Memastikan, dia memang benar-benar... manusia bukan alien. :P
Prisa sedikit berlari dan mendekati sosok itu, dan menyapanya, "Hey, kamu SMA 6 juga ya?" Sosok itu tersenyum dan mengiyakan. Prisa menyodorkan tangannya. Sosok itu membalasnya, "Gue Priska!"
Mereka berdua melanjutkan perjalanan lagi, saling bercerita tentang diri masing-masing dan tentang sekolah baru mereka yang sama. Kemudian sampailah mereka di sebuah tempat yang tidak asing lagi.
"Ini dulu SD gue. SD Gambirsari." ujar Priska.
"Hahh, serius?" Prisa kaget, "Gue di SD sebelahnya. SD Nayu 77. Berarti kita tetanggaan donk! Kog gak pernah ketemu ya?"
"Kita sering ketemu tapi gak kenal. Malahan waktu SMP kita sering papasan dan lirik-lirikan kalo pulang sekolah." jawab Priska santai.
"Ahh, masak? Serius? Kog gue lupa ya?" Prisa tertegun. Menonyor kepalanya sendiri berharap kotak memorinya terbuka.
Perlahan Prisa teringat dengan kejadian itu. Dia tertawa. Priska juga. Dan dalam waktu yang singkat mereka menjadi akrab.
Ketika sampai dipersimpangan mereka berpisah setelah janjian besok akan pulang bareng lagi.
Sekarang mereka satu sekolah, satu arah, satu jalan, satu tingkatan yang sama. Masih dengan memanggul tas berat dan berjalan kaki tiap pulang sekolah. Mereka berjalan bersama, berdampingan dan bedanya kini mereka saling mengenal. Mereka saling tau nama masing-masing, rumah -yang ternyata tetanggaan-, hobi, bahkan teman sebangku mereka. Tidak berpapasan lagi dan tidak ada lirik-lirikan lagi. :D
Mereka berbicara, bercerita, teriak, tertawa dan berjalan berdua pulang sekolah.
Mereka, Prisa dan Priska. Tetangga yang tidak saling mengenal selama bertahun-tahun. Bertemu di sekolah yang sama dan akhirnya menjalin persahabatan.
***To Be Continued........
Selanjutnya adalah cerita gila tentang mereka berdua. Doakan , smoga writernya diberi kelancaran dalam membuka kotak memorinya yahh sehingga bisa melanjutkan bikin cerita ini. :D
Sekolah mereka bersebelahan. Satu halaman. Satu nama jalan, hanya beda nomor yg selisih satu angka. Satu tingkat yang sama. Sama-sama memanggul tas berat setiap hari. Pulang dengan jalan kaki.
Tak ada yang istimewa, karena mereka belum saling kenal. Sama sekali belum kenal. Tak ada yang tau nama masing-masing, alamat rumah, bahkan apa hobi mereka apa.
Kadang, setiap jumat pagi mereka olahraga bersama, berdesakan di kantin milik SD Prisa yang jajanannya lebih lengkap, berjalan beriringan sewaktu pulang sekolah. Namun sekali lagi, mereka belumlah saling kenal.
SMP, tahun 2002. "Hanya Berpapasan dan Saling Lirik"
Sekolah mereka tak bersebelahan lagi, tak satu halaman, dan tak satu jalan lagi. Namun mereka masih satu tingkatan yang sama, lebih dari yang lalu. Masih memanggul tas berat dan berjalan kaki tiap hari.
Anehnya, tiap pulang sekolah mereka saling berpapasan kembali dan saling lirik. Mata mereka seakan bertanya-tanya, "Hey, aku pernah melihatmu. Dimana?" Namun pertanyaan itu mereka telan lagi. Tak ada keberanian untuk mencari jawabannya.
"Haduhh, siapa sih? Beneran dehh kayaknya pernah liat. Aaaaarrggh... lupa gue!" batin Prisa penasaran. Matanya terus memandang Priska dari kejauhan.
Priska tak sepikiran denga Prisa, "Ok, gue gak kenal. Gak perlu diingat!" kemudian berjalan lagi dan mengabaikan pandangan Prisa.
Begitu seterusnya, selama mereka SMP. Sekolah Prisa yang berada di arah utara sedangkan rumahnya di selatan. Berkebalikan dengan Priska, sekolahnya di selatan tapi arah rumahnya di utara. Mereka selalu berpapasan di jalan menanjak dekat SD mereka dulu yang bersebelahan satu halaman.
SMA, tahun 2003, kelas 1. "Bertemu dan Berjalan Berdua, Membuka Kotak Memori."
Hiruk pikuk jadi siswi SMA. Setelah MOS usai dan KBM berjalan biasa. Seminggu kemudian, Prisa melihat sosok yang tak asing. Benar-benar tak asing dan Prisa hapal cara sosok itu berjalan. Memanggul tas berat seperti dirinya. Kali ini searah.
Ada rasa malu bercampur malas untuk menyapanya. Ada rasa takut salah kira dan salah bicara. Prisa mengurungkan niatnya. Dia memilih berjalan di belakang sosok itu. Pelan dan hati-hati.
Esoknya, pulang sekolah. Ia bertemu lagi dengan sosok yang sama. Kali ini ia tak mau penasaran lagi, tak mau dirisaukan lagi. Ia menarik napas panjang dan berhenti berjalan. Memastikan, dia memang benar-benar... manusia bukan alien. :P
Prisa sedikit berlari dan mendekati sosok itu, dan menyapanya, "Hey, kamu SMA 6 juga ya?" Sosok itu tersenyum dan mengiyakan. Prisa menyodorkan tangannya. Sosok itu membalasnya, "Gue Priska!"
Mereka berdua melanjutkan perjalanan lagi, saling bercerita tentang diri masing-masing dan tentang sekolah baru mereka yang sama. Kemudian sampailah mereka di sebuah tempat yang tidak asing lagi.
"Ini dulu SD gue. SD Gambirsari." ujar Priska.
"Hahh, serius?" Prisa kaget, "Gue di SD sebelahnya. SD Nayu 77. Berarti kita tetanggaan donk! Kog gak pernah ketemu ya?"
"Kita sering ketemu tapi gak kenal. Malahan waktu SMP kita sering papasan dan lirik-lirikan kalo pulang sekolah." jawab Priska santai.
"Ahh, masak? Serius? Kog gue lupa ya?" Prisa tertegun. Menonyor kepalanya sendiri berharap kotak memorinya terbuka.
Perlahan Prisa teringat dengan kejadian itu. Dia tertawa. Priska juga. Dan dalam waktu yang singkat mereka menjadi akrab.
Ketika sampai dipersimpangan mereka berpisah setelah janjian besok akan pulang bareng lagi.
Sekarang mereka satu sekolah, satu arah, satu jalan, satu tingkatan yang sama. Masih dengan memanggul tas berat dan berjalan kaki tiap pulang sekolah. Mereka berjalan bersama, berdampingan dan bedanya kini mereka saling mengenal. Mereka saling tau nama masing-masing, rumah -yang ternyata tetanggaan-, hobi, bahkan teman sebangku mereka. Tidak berpapasan lagi dan tidak ada lirik-lirikan lagi. :D
Mereka berbicara, bercerita, teriak, tertawa dan berjalan berdua pulang sekolah.
Mereka, Prisa dan Priska. Tetangga yang tidak saling mengenal selama bertahun-tahun. Bertemu di sekolah yang sama dan akhirnya menjalin persahabatan.
***To Be Continued........
Selanjutnya adalah cerita gila tentang mereka berdua. Doakan , smoga writernya diberi kelancaran dalam membuka kotak memorinya yahh sehingga bisa melanjutkan bikin cerita ini. :D
No comments:
Post a Comment
Ehm, komentarnya yg bijak yaa.. ^_^