Hujan.
Mengapa orang selalu membenci kedatangannya?
Apa karena hujan telah menghalangi kepentingan
mereka?
Egois sekali.
Kenapa hujan yang selalu disalahkan?
Kenapa mereka tak lebih pintar daripada hujan?
Sedangkan hujan kalau mau datang selalu memberi
petanda dulu kan?
Setauku hujan itu “pegawai” yang hebat. Ia tak
pernah lalai dengan perintah Atasannya. Ia juga tak pernah mengeluh dengan
pekerjaannya. Meskipun yang ia kerjakan selalu sama. Menurunkan air ke bumi. Selalu
itu dan itu.
Ya, dia hanya melaksanakan titah dari Tuhannya. Dia tak peduli dengan makian orang-orang terhadapnya. Yang dia tahu hanya bekerja dan bekerja dan bagaimana menjadi pegawai yang hebat sepanjang masa. Karena dia yakin akan satu hal, menjadi hamba yang baik dan memberi manfaat yang baik.
Gue kagum dengan hujan. Ia begitu tegas dengan
dirinya, dengan pekerjaannya, dan dengan perintah Atasannya. Sedangkan gue, ahh…
jauh sekali. L
Bayangkan, dengan keteguhannya itu ia mampu
mengalahkan sinar matahari. Matahari yang kata orang adalah rajanya hari. Ahh,
mereka tidak tau saja. Mendung dan hujan adalah bayang-bayang yang selalu berada
dibelakang matahari. Setiap kali matahari menyebar panasnya, di tempat lain gumpalan
mendung akan lahir dan berkumpul. Semakin panas akan semakin besar
gumpalannya.
Jadi, kalau matahari adalah rajanya hari, berarti mendung dan
hujan bisa juga dibilang “selimutnya” raja. Hahhaaha.. *ngacodahhgue >,<
Uke, intinya. Jangan pernah salahkan hujan
apapun yg terjadi. Kenapa? Sebab, hujan bekerja karena perintah Atasannya. Jadi,
kalo nyalahin hujan berarti juga nyalahin Yang Merintah ato Yang Nyiptain
hujan. Hayow, pikirkan lagi tentang ini!! ;)
Sebagai makhluk yang diberi kelebihan pikiran
dan akal pastinya tau donk harus gimana. Jangan mudah nyalahin ini itu. Nyari kambing
hitam. Padahal kita ndirilah yang kurang “jenius” menghadapi sesuatu. Ya gak?
^^
Ayolah, kita juga gak mau dikalahin sama hujan
kan? Dia rajin bekerja. Kita juga harus. Harus lebih malah. Lebih pintar dari
dia.
Nikmatilah hujan seperti kau menikmati
secangkir coklat panas
Mereguk manisnya, pahitnya, lembutnya, dan rasa
yang tak terkatakan
Yakinkan ciptaan-Nya tak ada yang salah, untuk
kita
Selalu ada yang manis dibalik bungkus tangis
melihatmu cukup ku menghujani bola mataku dengan hujan air mata bolaku
ReplyDelete*mumet
menghujanmu ku cukup melihati mata bolaku dengan air hujan bola mataku
Delete*mumet_akut >,<