Kalian
tau Bintang? Yaa, benda langit yang bersinar terang. Nongolnya kalo malem, coz
kalo siang dia tidur. Heheu.. J
Jika
bintang berhenti bersinar, maka dia bukan lagi bintang. Hanya sebuah benda
tanpa daya, layu, bahkan mati. Dan mana ada yang mau meliriknya. Karena orang2
sangat kagum dengan sinarnya itu. Termasuk gue.
Nah,
bagaimana kalo itu manusia? Sama. Jika manusia berhenti, ehm… berkarya, gak ada
orang yang mau mengenalnya, apalagi meliriknya. Gak menarik pokoknya.
Berkarya
gak selalu ngluarin album musik, nulis buku, jadi artis, pengusaha sukses, dll.
Berkarya menurut gue berarti hidup, bergerak, melakukan sesuatu, dan
menghasilkan sesuatu.
Bayi.
Bisa senyum aja orang2 di sekitar dia udah pada seneng. Itu juga karya. Dia melakukan
sesuatu. Sederhana bukan?
Karya
berarti melakukan lebih dari yang sebelumnya. Perubahan menjadi lebih baik.
Ada
lagi, karya yang menurut gue sangat sangat sangat sederhana. Asalnya dari diri
sendiri, tapi efeknya bisa sampe orang lain. Mungkin kebanyakan orang tak
menyebutnya ini sebuah karya. Ini menurut gue aja. Apaan tuh?
Kalian
tau motivator?
Apa
yang dia lakuin?
Ngarang
bukukah? Mungkin.
Bikin
lagukah? No.
Jadi
artis? Maybe.
Atau
jadi orang nomor satu di negeri ini? Bisalah. J
Kalau
diintip secara mendalam *halah!, apa yang sebenarnya diperbuat oleh seorang
motivator? Mengapa mereka amat terkenal? Karya apa yang mereka buat? Gue yakin
gak semua motivator bikin buku. Ntar malah jadi penulis donk, bukan motivator
lagi. Mereka hanya berbicara saja. Bukan asal bicara, ada kekuatan disetiap
perkataannya.
Apa
bentuk kekuatan itu? Semangat. Just do
it. Semangat untuk terus hidup, terus bersinar, terus menerangi, dan terus
membagi kebahagiaan.
Lalu,
siapa motivator kamu? Mario Teguh. Ippho “Right” Santoso. Ustadz-ustadz di
Tivi. Artis religi. Penulis keren. Musisi berbakat. Atau orang terdekatmu,
ayah, ibu, kakak, sahabat, pacar, atau tetangga sebelah rumah. Dan gue rasa
bukan mereka.
Who?
It’s
you.
Kamu
sendirilah motivator itu. Kamu sendirilah penyemangat itu. Kamu sendirilah yang
menjadi kekuatan itu. Kamu. Yaa, itu kamu. Diri kita sendiri.
Why?
Karena perkataan-perkataan mereka –yang tersebut diatas– tidak akan pernah
berarti di telinga, hati dan pikiranmu, jika bukan kamu sendiri yang membuka
telinga, hati dan pikiranmu. Pintu masuknya ada pada diri sendiri, dan mereka
hanya tamu istimewa. Bagaimana mau memperlakukannya, itu terserah kamu. J
So,
Aprisa Ayu yang kemaren sempat meredup, hanya karena kehilangan satu harapan
yang gak pasti. Mau bangkit ato enggak itu terserah kamu. Percuma orang lain
nasehatin kamu ini itu sampe berbusa-busa! Percuma kamu banyak baca artikel motivasi!
Percuma kalo kamu sendiri gak ngebuka telinga, hati dan pikiranmu! Percuma kalo
kamu hanya diam dan terus merenung! Waktu bakal terus berjalan. Entar elu
ketinggalan musim semi baru tau rasa lo! Katanya kan gak mau nglakuin hal yang
sia-sia.
Aprisa:
“Iyaa, gue tau kog! Gak lagi dehh, mBem!”
Blog
Tembem: “Ciyuss… Miapah… Enelan…!! Gue bosen tau, diisi sama kegalauan elu.”
Aprisa:
“Iyaa… Iyaa…”
Blog
Tembem: “Awas yeaa kalo bo’ong!”
Aprisa:
“ J “
Blog Tembem: "Jadi, jangan berhenti untuk berkarya. Jangan berhenti menyemangati dirimu sendiri. Jangan mengingkari kata 'percuma'. Jadilah motivator untuk dirimu sendiri. Bersinarlah seperti bintang, meski itu untuk dirimu sendiri. Karena kalau kamu bersinar, orang lain juga pasti akan merasakan sinarmu."
Aprisa: "Kau tau, sangat melegakan bisa berbagi denganmu. My hunny, bunny, sweety, embemku sayaaaaaang. Mumumumu.... =3"
Blog Tembem: "Idihh... Lebay..." (-_-)
No comments:
Post a Comment
Ehm, komentarnya yg bijak yaa.. ^_^