ucapan

Selamat Datang di Blog Aprisa Ayu. Terimakasih Telah Membaca. Saranghaeyoooo... (^_*)

Tuesday, October 30, 2012

Bahagia itu Secukupnya ^_^

"Bahagia itu secukupnya." Kata itu gue dapat dari friend gue yg paling unyu2 sedunia *halah!. Gue rasa kata2nya ini ada benernya juga. Bahkan pernah gue pake buat dijadiin status di fb. Hihihii,, imbasnya si doi minta royalti terbit ke gue. Untung aja, sebiji es lilin bisa meluluhkan dia. Ckckckk.. :)
Gue pake kata itu bukan tanpa sebab, karena maknanya emang jelas. SECUKUPNYA, yang artinya nggak boleh berlebihan, nggak boleh kurang, nggak boleh kebablasan, 'en nggak boleh t-e-r-l-a-l-u.

Merasakan kebahagiaan adalah hak setiap orang. Bahkan semua orang berlomba-lomba mencarinya. Ada yang dengan gampanganya bisa meraih kebahagiaan. Ada juga yang harus kerja keras dulu baru bisa bahagia (ehh, ini mau bahagia apa nyari duit sih? *lol). Nah, setelah dapet, kebahagiaan sebaiknya memang harus dibagi sebagai tanda syukur kita atas nikmat Allah SWT. Gue pernah denger pepatah bilang gini, "Berbagi kesedihan akan berkurang setengahnya, sedangkan berbagi kebahagiaan akan melipatgandakannya."
Gue rasa, perkataan pepatah itu ada benernya juga. Dan biasanya bakal dibagi sama sahabat, keluarga, sodara, tetangga, bahkan orang2 yg nggak dikenal juga. Baik banget yahh. Tapi yang jadi masalah, pepatah itu siapa sih kog kata2nya bijak banget? Makan nasi juga nggak ya? >,<.

Trus apa, masalahnya?
Tadi sore, gue sama friend gue -yg nolak disebut namanya- sempat ngobrol tentang kebahagiaan dan riya'. Nah lo, apa lagi ini? Lalu apa hubungannya bahagia sama riya'? Seperti yang udah gue jabarkan di paragraf atas ntu, kebahagiaan memang sebaiknya dibagi, tapiiiiii... yaa jangaaaan berlebihaaaaann. Karena bisa menimbulkan riya'. Terlalu keasyikan menyebar-nyebar kebahagiaan yang sedang kita rasakan hingga lupa bahwa ada sebagian orang lain tidak seberuntung kita. Lagipula, bukankah Allah SWT juga tidak menyukai orang yang suka berlebih-lebihan kan.

Ok, kalau ini dibilang HAK, sah-sah aja. Nggak ada yang nglarang. Tapi, coba pikir kembali. Jika orang lain yang tidak beruntung itu adalah kita, gimana tuh rasanya? Nyesek iyaa, kesal iyaa, mangkel apalagi, jengkel pake banget, dan penyakit ngedumel lainnya. Bukan ikut seneng malah makin dijauhi karena ilpil. Ingat! Ilpil, bukan upil.  >_<

Ini bukan termasuk iri dengan keberuntungan orang lain. Bukan. Tapi, setidaknya bila kita memang bener2 lagi BAHAGIA sebarkan dengan cara yang akhsan, cara yang baik, tau batasan, dengan kata2 yg juga tidak menimbulkan multitafsir, dan SECUKUPNYA, nggak perlu diulang2 trus. InshaAllah, itu nggak akan mengurangi kebahagiaan dalam hati kita. ^_^

Nggak cuma rasa bahagia aja sih, saat sedih pun juga secukupnya, dalam artian nggak berlebihan atau berlama-lama. Yang jelas nggak enak banget rasanya sedih itu. Kalau lagi sedih itu kayak berada diruangan pengap, gelap, dan sempit. Yahh, semacam terpenjara gitu dehh. Terpenjara dari lapangnya hati. Nah kan, nggak enak kan?

Cukup sekian dulu dehh. Maap nie bagi yg ngrasa tersinggung ato nggak suka sama tulisan gue ini. Gue cuma mau nyampein uneg-uneg aja. Lagian ini kan blog gue juga, hehhehe.. :D

Okeyh, c u letter... ^_^

No comments:

Post a Comment

Ehm, komentarnya yg bijak yaa.. ^_^